udah menjadi pemandangan yang jamak, di sentra-sentra produksi udang dan kepiting maka cangkang kedua komoditas itu dibuang begitu saja. Sering kali limbah-limbah itu bermasalah. Ujung-ujungnya, diperlukan biaya tinggi untuk mengelolanya. Namun, dengan sentuhan teknologi, malah limbah tersebut mampu mendatangkan keuntungan tinggi.
BRKP
MENGUBAH LIMBAH - Proses mengubah limbah kulit udang dan cangkang kepiting menjadi khitin dan khitosan. Produk bernilai ekonomi tinggi itu bisa dimanfaatkan sebagai obat antikolesterol, obat pelangsing tubuh, perban penghenti perdarahan, dan bahan kaus yang mampu menyerap keringat.
ayangnya, di Indonesia upaya menjadikan limbah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi masih jauh dari yang diharapkan. Dengan kata lain, industri semacam itu masih sangat langka. Padahal, di negara maju, mendaur ulang semacam ini sudah lazim dilakukan.
Contoh sederhana adalah kain perban penghenti perdarahan yang dibuat dari kulit udang, kulit lobster, dan cangkang kepiting. Penggunaannya sudah teruji baik untuk keperluan militer maupun sipil. Seperti diketahui, dalam suatu pertempuran, kerap jatuh korban. Statistik memperlihatkan bahwa seorang prajurit yang terluka dalam suatu pertempuran 90 persen kemungkinan akan terselamatkan nyawanya apabila bisa terevakuasi sampai ke tenda medis atau rumah sakit lapangan dalam keadaan masih hidup.
Masalahnya, korban pertempuran kerap kehilangan darah begitu cepat, sekitar 300 mililiter dalam 30 detik pertama, sehingga nyawanya tidak tertolong sebelum sempat dievakuasi. Oleh sebab itu, para prajurit tempur di lapangan perlu dilengkapi perban PPPP (Pertolongan Pertama Pada Pertempuran) yang bisa menahan aliran darah akibat luka tembak, kemudian bisa segera dievakuasi ke garis belakang.
Perban berkhasiat yang mampu menahan rapat-rapat aliran darah itu dibuat dari bahan khitosan. Khitosan merupakan hasil olahan dari limbah kulit udang, kulit lobster, dan cangkang kepiting. Selain itu, perban itu juga mampu melawan bakteri, sehingga bebas hama dan sesuai pula dipakai di segala medan; baik yang kotor maupun bersih. Perban inilah yang mulai diterapkan oleh tentara AS bila berangkat ke medan pertempuran. Mereka membawa perban dari bahan khitosan, berukuran 8 cm X 8 cm di dalam ranselnya.
Pelangsing Tubuh
Bukan itu saja. Khitosan ternyata punya multimanfaat. Produk dari limbah kulit udang, kulit lobster, dan kulit kepiting itu bisa pula dikembangkan menjadi bahan serat untuk penyeimbang konsumsi makanan di dalam tubuh. Produk khitosan dalam bentuk pil kapsul bisa dipakai untuk mengurangi kadar kolesterol. Artinya produk tersebut bisa dipakai sebagai obat pelangsing tubuh tanpa efek samping.
Serat dari khitosan ini bisa pula dipakai untuk bahan pakaian dalam seperti kaus singlet, kaus oblong, dan kaus kaki bermutu tinggi. Sebab, kaus dari serat bahan khitosan ini mampu menyerap keringat dan menyerap bau badan secara maksimal. Sudah barang tentu produk pakaian semacam ini enak dan nyaman dipakai.
Di samping itu, daya serap serat khitosan tadi amat cocok sebagai materi tambahan untuk pembuatan kain tekstil. Berdasarkan riset, serat khitosan mampu mempertahankan warna dari kain tekstil agar tetap cerah walaupun sudah dicuci berkali- kali. Serat dari khitosan ini bagus pula dipakai sebagai bahan penyaring, serta bisa pula dipakai untuk membunuh bakteri dan organisme alami yang muncul.
Peluang Indonesia
Jelas bahwa deretan panjang dari produk berbahan baku limbah udang dan kepiting sebenarnya mampu mendongkrak pendapatan pelaku usaha. Lalu, bagaimana peluangnya bagi Indonesia sebagai negara berkembang?
Harus diakui, dalam hal suplai bahan baku, kita unggul. Bayangkan, produksi udang dan kepiting Indonesia begitu besar. Bila devisa yang diraup dari ekspor perikanan per tahun mencapai sekitar US$ 2 miliar, maka separo di antaranya berasal dari ekspor udang.
Jika saja 10 persen dari berat tiap ekor udang terdiri dari cangkang, maka ini berati bahwa limbah dari udang ekspor kita juga begitu besar. Itulah sebabnya upaya pemanfaatan limbah cangkang udang, cangkang lobster, serta kulit kepiting untuk menjadi khitin dan khitosan, perlu dikembangkan secara serius.
Mengomentari hal ini, Tim Pusat Riset Pengolahan Produk (PRPP-Sosek), Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP), Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) yang dipimpin Ir Jamal Basmal MSc, mengatakan pihaknya sedang mengkaji manfaat limbah cangkang udang, lobster dan kepiting. Hasilnya, sudah mulai terlihat walaupun masih perlu diteliti lebih lanjut. "Kita sudah berhasil membuat khitin dan khitosan," ungkap Jamal.
Proses pembuatannya, lanjutnya, berawal dari pencucian cangkang udang, lobster, dan kepiting. Langkah selanjutnya adalah merebus dalam larutan potassium hidroksida (NaOH) berkadar 0,3 persen selama 30 menit. Setelah ditiriskan, direbus lagi dengan larutan NaOH berkadar 3 persen selama dua jam. Lalu ditiriskan lagi. Filtrat itu lalu direndam ke dalam larutan hypokhlorida sehingga menghasilkan khitin yang bewarna putih.
Biasanya, produk khitin ini sudah bisa langsung dijual kepada industri serat guna diolah lebih lanjut. Namun, bila ingin langsung dibuat menjadi khitosan maka yang dilakukan adalah cukup dengan melakukan proses deactilisasi ke dalaman larutan NaOH berkadar 50 persen selama dua jam.
Proses tersebut dikenal sebagai mengubah khitin menjadi khitosan. Dari situ bisa langsung digiling menjadi tepung khitosan. Tepung khitosan yang halus sudah bisa dimasukkan ke dalam kapsul tablet dan siap diminum sebagai serat antikolesterol.
Para ilmuwan PRPP-SOSEK, BRKP, tentu belum puas atas hasil riset awal yang mereka lakukan. Maklum, masalah utama dari produk-produk seperti itu kerap berkualitas rendah. Begitu pula dengan masalah kontinuitas suplainya selalu tidak pasti. Menyikapi hal itu, BRKP segera menjalin kerja sama dengan BILB-Jerman. Kedua tim peneliti itu akan mengembangkan metode lebih maju dan modern dalam pemanfaatan limbah udang, lobster, dan kepiting. Suatu upaya yang ditunggu-tunggu bentuk konkretnya. (B-12)
Minggu, 14 September 2008
manfaat limbanh udang dan kepting
Diposting oleh AnTeKpErT di 00.52
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Kira2 kalau cangkang lobster bisa di manfaatin hal yg sama gak ya pak ?
saya punya banyak cangkang lobster
salam kenal,
Medan Lobster Air Tawar
http://medancrayfish.blogspot.com
http://medanlobster.blogspot.com/
Thanks Sebelumnya
Emil - 08153101844
Posting Komentar